top of page
Search
  • Writer's pictureVulcan Teknologi

SISTEM GUDANG FIFO atau AVERAGE COST?

Dalam Akuntansi dan Keuangan Gudang, untuk melihat cost dari barang, ada dua cara yaitu dengan sistem FIFO atau average cost. Yang mana dari dua cara ini, yang paling efisien dan paling bagus untuk diterapkan dalam gudang? Kedua metode ini memiliki keuntungan dan kerugian masing masing


Untuk sistem average cost, maka harga atau cost yang anda dapatkan merupakan rata rata dari cost setiap barang yang anda masukan ke dalam sistem atau yang anda hitungkan. Sebagai contoh jika anda membeli barang A dengan harga 20 ribu dan jumlah 1, di lain waktu anda membeli barang A lagi dengan harga 30 ribu, maka harga average dari Barang A tersebut adalah 25 ribu. Harga ini yang akan diambil sebagai perhitungan laporan laba rugi di akuntansi


Sedangkan sistem FIFO, akan menggunakan harga barang tersebut ketika dibeli. Sebagai contoh, di suatu sistem gudang, anda melakukan penerimaan barang untuk barang dengan SKU A (jumlah 1) yang memiliki harga 30 ribu, dan di hari yang lain, anda melakukan penerimaan abrang untuk barang dengan SKU A (Jumlah 1) yang memiliki harga 25 ribu. Setelah itu, anda menjual barang dengan SKU A tersebut sebanyak dua buah dengana harga 50 ribu. Maka perhitungan dari laba rugi kotor anda adalah ( IDR 50,000 * 2) - IDR 25,000 - IDR 30,000 hasilnya IDR 45,000. Hal ini berbeda dengan average dimana ( IDR 50,000 * 2) - (IDR 25,000 * 2) yaitu IDR 50,000.



Gambar 1. Sistem Inventory FIFO PRIEDS


Dalam sistem manajemen gudang PRIEDS, kita menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Dimana setiap barang yang masuk, akan dijual dahulu dengan cost yang sesuai dengan nilai yang dimasukkan pada saat memasukan barang. Hal ini yang membuat sistem laporan laba rugi kita menjadi lebih presisi.


13 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page